Gelisah

Seperti orang kebanyakan, aku memiliki keinginan, harapan, resolusi, di tahun baru ini. Tentunya semua adalah yang baik-baik, yang dapat menaikkan kelasku, baik dimata Sang Pemilik Hidup, maupun dimata orang lain.
Diatas semua, resolusi utama dalam tahun ini adalah tindakan nyata.
Tiap tahun, selalu ada harapan dan keinginan baru. Namun sayangnya
, selalu ada kemalasan, ketakutan, ketidak beranian, untuk melakukan hal-hal yang bisa membuatku mewujudkan keinginan, harapan dan resolusiku. Sampai akhirnya hari berganti minggu. Minggu berganti bulan. Dan bulan pun berganti tahun. Sampailah aku ditahun baru, yang sayangnya, masih dalam keadaan lama.
Ironisnya, ditahun yang baru, aku muncul dengan resolusi yang kadang masih sama dengan tahun kemarin, dan akhirnya, mengalami nasib yang sama pula.
Pertanyaannya adalah....
Bagaimana aku harus mempertanggung jawabka waktu-waktu yang terbuang karena penundaan-penundaan itu kepada Sang Pemilik Hidup????
Seperti yang pernah disampaikan oleh Motivator favoritku pada berbagai kesempatan,
Janganlah menunggu hari perhitungan,
karena perhitungan penentuan kualitas hidup sudah terjadi setiap hari.
Sikap, pikiran, tindakan Anda selalu diperhitungkan
Maka bagaimana aku bisa mencapai kenaikan kelas, jika sikap, pikiran dan tindakanku masih dipenuhi oleh kemalasan, ketakutan dan penundaan???
Kemudian Beliau menambahkan,
Bukan nasib, bakat, modal atau pendidikan;
tetapi upaya terus-menerus yang menjadi penghubung antara masa lalu yang sulit
dengan masa depan yang cemerlang
lagipula,
Tugas kita bukanlah untuk berhasil.
Tugas kita adalah untuk mencoba karna dalam mencoba itulah
kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil
Pertanyaan menggelisahkan dalam hatiku, juga pertanyaan menggelisahkan lain dari pak Mario di milis, akhirnya membawaku pada satu ketetapan hati. Bahwa tahun ini, resolusinya adalah
melakukan tindakan nyata terhadap resolusiku.

Pesan Pak Mario
Tetaplah Setia pada yang Benar Berlakulah Adil
Jadilah Pribadi yang Mudah Dibantu
dan Undanglah Tuhan pada setiap Tindakan Kita
Maka tahun ini kutetapkan bahwa aku tidak mau merugi seperti tahun-tahun yang telah berlalu.
Bahwa tahun depan, aku bisa mempertanggung jawabkan waktu yang telah Tuhan percayakan kepadaku, dengan senyum dan kebanggan.

Comments